Tahukah Anda? 65% kerusakan peralatan elektronik di Indonesia disebabkan oleh fluktuasi voltase listrik yang tidak stabil. Fenomena “listrik kedip” atau perubahan tegangan mendadak ini kerap terjadi saat penggunaan listrik mencapai puncaknya, terutama malam hari antara pukul 18.00-22.00.
Penyebab Utama Voltase Tidak Stabil
- Beban Listrik Berlebihan
Penggunaan AC, kulkas, dan pemanas air bersamaan dapat menarik daya hingga 3500 watt – melebihi kapasitas MCB 2200 watt standar rumah. - Transformator Rusak
Data PLN 2024 menunjukkan 12% gardu distribusi di Jawa mengalami overheating akibat usia rata-rata 15 tahun. - Kabel Teraliri Air
Musim hujan meningkatkan risiko korsleting tersembunyi di instalasi luar rumah.
Cara Mengatasi Voltase Listrik Naik Turun yang Bisa Anda Coba
1. Pasang Stavolt Otomatis
Alat seharga Rp 300.000-Rp 1 juta ini mampu menstabilkan tegangan 170-250V menjadi 220V±5%. Contoh merk teruji: Sanken AVR-1000 (garansi 2 tahun).
2. Lakukan “Tes Beban” Mingguan
- Matikan semua perangkat
- Hidupkan satu per satu sambil pantau meteran
- Jika lampu redup saat AC menyala, tanda daya kurang
3. Teknik Pemasangan Kabel Paralel
Untuk rumah tua (>10 tahun), bagi sirkuit:
Line 1: AC + Kulkas
Line 2: TV + Lampu
Line 3: Mesin Cuci
4. Gunakan Voltage Tester Portabel
Alat sebesar korek gas ini memberi notifikasi:
- Lampu hijau: voltase normal (215-225V)
- Kuning: waspada (210-230V)
- Merah: bahaya (<200V/>240V)
5. Sistem Early Warning Sederhana
Gantungkan bola lampu pijar 5 watt di panel MCB. Kedipan tidak wajar = sinyal darurat.
Baca juga artikel terkait dari sumber lainnya : Cara mengatasi voltase listrik naik turun